Apa Kabar


Pagi ini, harum embun menyapaku dalam dingin
Selimutku menggagalkan rasa dingin itu menjadi hangat
Aku mencoba mengingat mimpi semalam, rumit.
Satu hal yang paling membekas di benakku
Kau nampak berdiri di sana,
di ujung jalan itu, tersenyum.

Apa kabarmu kini, wahai lelaki berkacamata?
Jika saja aku dapat menyapamu 
Seperti yang dulu-dulu
Melihatmu membalas senyumku, selalu.

Sedikit sekali tuturmu yang dapat ku rekam
Kau lebih sering terdiam mendengarkan
Seperti dahan-dahan pohon kepada angin
Tak pernah menolak untuk menyambut setiap hembusannya.

Tirai jendela kamarku tersingkap
Kau tahu, pagi di sini menyenangkan  sekali
Aku sering mengintip langitnya
Sesekali, kau harus mencobanya.

Kepada angin yang kini entah berhembus kemana
Ku titipkan salamku untukmu
Semoga pagimu selalu menyenangkan
Semanis roti selai kacang kesukaanmu
Atau, sehangat segelas susu coklat buatanku, dulu.

0 komentar:

Post a Comment