“Pernahkah kamu merasa sedemikian menyesali sebuah keputusan hingga tak tahu harus menyikapinya seperti apa.
Pernahkah kamu menyadari betapa banyak hal bodoh yang pernah kamu jalani padahal kamu bisa
(sangat) baik-baik saja tanpa perlu menjalaninya. Pernahkah kamu salah mempercayai sesuatu hanya karena
kemasannya terlihat begitu manis dari apa yang
bisa kamu nilai dan kamu saksikan dengan logikamu sendiri.
Seolah-olah logikamu sengaja dilumpuhkan oleh ketidakmampuanmu mengeja pertanda. Hati-hati, mungkin kamu lupa meletakkan kunci hatimu hingga jatuh ke tangan yang salah. Ingatlah,
kemasan kata atau visualisasi semanis apapun takkan lebih berguna dari limbah yang
tak bisa di daur ulang jika tak pernah ada pembuktiannya. Terkadang,
menggunakan hati saja tidak cukup jika hatimu begitu lemah dalam menyikapi permasalahan. Syukurilah jika logikamu hanya lumpuh,
bagaimana jika logikamu benar-benar terbunuh di tempat dan waktu yang salah? Kamu bisa mulai merenungkannya sekarang.”
0 komentar:
Post a Comment