Tugas Baru

Aku pernah menulis tentang betapa sulitnya aku berkawan or being familiar terhadap hal-hal baru. Bukan cerita baru sebenarnya tapi tetap saja menganggu. Awal tahun ini aku pindah kerja ke bagian baru, meninggalkan posisiku yang lama sebagai bendahara kantor, jabatan paling dihindari sebagai pelaksana. Seharusnya aku senang akhirnya ada yang menggantikanku mengisi jabatan itu. Seharusnya aku senang akhirnya aku lepas dari tanggung jawab megang uang kantor dengan berbagai dramanya. Iya aku senang tapi dalam waktu yang sama, tepatnya selama satu setengah bulan ini, tidurku tidak pernah nyenyak. Aku bahkan sering membawa pekerjaan ke dalam alam tidurku, nyempil di alur mimpiku yang sudah cukup rumit.

Aku pernah cerita belum sih tentang aku dan akuntansi yang tidak pernah sejalan? Aku maunya mudah, dia maunya susah. Iya, aku pindah ke bagian yang mengurusi verifikasi dokumen dan akuntansi pelaporan. Akuntansi yang tidak pernah ku mengerti tiba-tiba menjadi makanan rutinku. Rasanya tuh kayak mual tiap hari. Hampir tiap hari aku lembur mengerjakan pekerjaan yang tidak kunjung ku mengerti. Kata orang yang sudah pernah berada di bagian ini, enak kok, mudah kok, malah gampang kok. Are we talking about the same thing? Aku kok enggak ngerasa begitu. Aku merasa clueless. Tidak tahu sama sekali apa yang sedang ku kerjakan. Dan yang jadi persoalan, semua yang ku kerjakan ini akan ada nilainya. Nilai dalam bentuk angka macam ujian jaman sekolah. Aku overthinking, takut aku tidak cukup mampu diberi tanggung jawab memegang bagian ini. Aku merasa aku buruk sekali pemahamannya. Bagaimana jika setelah ku pegang malah hasilnya anjlok? Bukan memburuk tapi langsung anjlok? Hii, aku kok ngeri ya membayangkannya.

Aku tuh kayak belum dapat chemistry dengan pekerjaanku saat ini. Kayak ayo dong kamu mudah dipahami tapi tuh  ukuran otakku yang tak seberapa ini menolak paham cepat-cepat. Aku tuh sebel kok gak mudeng-mudeng. Kenapa aku kok kurang gini.

Pertengahan bulan ini ada deadline utama dari seluruh rangkaian pekerjaan yang membuatku pusing selama hampir satu setengah bulan ini dan 3 hari sebelum deadline, yang mana adalah hari ini, aku bahkan masih tidak tahu apa yang harus ku mulai. Aku tidak tahu, tidak paham dan bingung. Di kepalaku saat ini, setelah deadline selesai, aku harus healing. Kenapa coba malah itu isi kepalaku. Lha deadlinenya mau diapakan saja sampai hari ini masih ngawang-ngawang. Aku tuh anaknya perfeksionis, aku tuh akan kepikiran sampai jelek sebelum kerjaan selesai. Di saat bersamaan, aku malah mencari pelampiasan di dunia maya, salah satunya ngetik ini. So please pray for me. Tidak mau muluk-muluk, hanya ingin pekerjaan ini selesai dan hasilnya tidak mengecewakan. Sejujurnya memikirkannya saja sudah bikin aku curhat sepanjang ini. Tapi tetap saja bingung.


0 komentar:

Post a Comment